News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sekolah Di Pondok Pesantren Cenderung Ke Radikal, Abah : Mari Kita Klarifikasi Bersama

Sekolah Di Pondok Pesantren Cenderung Ke Radikal, Abah : Mari Kita Klarifikasi Bersama

Abah Muazar Habibi , Pimpinan Pondok Pesantren Islamic Boarding School Lentera Hati 

LOMBOK BARAT, - Kesbangpol NTB Abdul Gani melontarkan pernyataan lebih baik bersekolah di sekolah negeri ketimbang  di pesantren (Pondok Pesantren). Karena Bersekolah di Pondok Pesantren dapat menimbulkan kecenderungan radikal. Hal itu yang dikatakan Kesbangpol linmas NTB di beberapa media nasional.

Oleh karena itu, Pimpinan pondok pesantren Boarding school Lentera Hati Abah Muazar Habibi mengatakan, bersekolah di Pondok Pesantren dapat menimbulkan kecenderungan radikal dan pernyataan tersebut perlu diklarifikasi. 

"Meski ia menyebut hal tersebut hanya berlaku pada sebagian individu tertentu, namun ia tidak seharusnya melontarkan pernyataan diskriminatif tersebut karena menggambarkan bahwa seluruh Pondok Pesantren akan menimbulkan perilaku radikal." Katanya Saat dimintai keterangan media ini dikantornya.Kamis, (26/10/23.).

Untuk menyikapi permasalahan tersebut, Abdul Gani dipaparkan data dan rekaman beberapa wartawan. Para jurnalis ini tidak akan menulis berita jika tidak berdasarkan peristiwa nyata. Namun, jika ada ketidakakuratan dalam laporannya, individu berhak merespons dan memberikan klarifikasi.

Abah Muazar Habibi mengatakan tidak seharusnya menyalahkan jurnalis, karena merekalah yang bertugas memberitakan. Jika ada kesalahan yang dilakukan, kesalahan tersebut dapat diperbaiki.

"Situasinya telah meningkat menjadi perdebatan sengit, dan penting bagi semua orang untuk bersikap bijak dan tidak berasumsi bahwa mereka tidak bersalah. "Ujarnya.

Masalah ini telah menjadi opini publik, dan  tidak boleh menutupi kesalahannya akan klarifikasi. 

Oleh karena itu, Abdul Gani diminta bersikap ramah dan pengertian dalam hal ini. Para pemangku kepentingan Pondok Pesantren meminta klarifikasi bersama dengan Kementerian Agama untuk menenangkan situasi. 

"Pondok Pesantren merasa dituduh dan disalahartikan sebagai bagian dari pendidikan radikalisme. Namun, tidak ada lembaga Pondok Pesantren resmi yang memiliki izin pemerintah dan kurikulum yang mempromosikan radikalisme. " sebutnya.

Abah Muazar Habibi menjelaskan , perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ajaran spiritual dan nilai-nilai Pondok Pesantren. 

"Selain itu, karena Abdul Gani memiliki koneksi dengan berbagai organisasi, seperti kepolisian dan badan intelijen, maka penting baginya untuk memiliki data yang valid sebelum memberikan pernyataan. " bebernya.

Kata-katanya tidak boleh didasarkan pada informasi yang belum diverifikasi. Saat ditanya mengenai Pondok Pesantren secara spesifik, dia tidak bisa memberikan bukti atau data apa pun yang menunjukkan perlunya penyelidikan lebih lanjut. 

Diusulkan diskusi dan saling pengertian antara Pondok Pesantren, Kementerian Agama,  kepolisian, dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Tujuannya untuk menetralisir keadaan dan mencegah penyebaran informasi yang salah, khususnya di Lombok dan Nusa Tenggara Barat.  Sangat penting bagi semua orang yang terlibat untuk menyikapi masalah ini dengan bijaksana dan mengutamakan kebenaran. 

Pondok Pesantren menginginkan jaminan bahwa lembaga mereka tidak mempromosikan radikalisme. Penting untuk menjaga semangat persatuan dan rasa hormat dalam pertemuan tersebut, karena masalah ini telah menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat, terutama para orang tua yang khawatir untuk menyekolahkan anaknya ke Pondok Pesantren. Pondok Pesantren selama ini dianggap sebagai benteng NKRI  seperti yang diperingati pada Hari Santri Nasional. 

"Oleh karena itu, Abdul Gani diminta untuk menarik kembali pernyataannya ." Pinta Abah .(gl 02).

Tags

Global Lombok

Yuk Daftar Sebagai Pelanggan Setia Media globallombok.co.id Dapatkan Door Prize Nginep Di Hotel Yang ada Di lombok.

Posting Komentar