News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Memajukan Ekonomi Kreatif, Ini Strategi Pondok Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada

Memajukan Ekonomi Kreatif, Ini Strategi Pondok Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada

Pondok
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, saat meresmikan Program pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 di Pondok Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, Lombok Barat


LOMBOK BARAT, - Program pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Pondok Pesantren Nurul Haramain NWDI Narmada, Lombok Barat, menandai langkah penting dalam mendukung generasi muda memasuki dunia industri digital kreatif. Jumat, 26/04/2024.


Dalam kesempatannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pondok pesantren ini memiliki sejarah panjang dalam menciptakan inovasi dalam bidang ekonomi kreatif, sehingga menjadi tempat yang tepat untuk melangsungkan program SDI. Dengan program ini, para santri dan generasi muda akan digali dan ditingkatkan kapasitasnya dalam menghadapi tantangan industri kreatif digital yang semakin berkembang pesat.

"Melalui program ini, para santri diharapkan dapat menjadi produsen informasi dan literasi, serta penggerak konten dan produk bermutu yang bernilai Islami. Program ini juga diharapkan dapat membantu para santri menggunakan kemampuan kreatif dan digitalisasi untuk memajukan ekonomi kreatif di Indonesia. " Harapnya.


Tema Generasi Kreatif, Berdaya Saing dipilih untuk program Santri Digitalpreneur tahun 2024 ini, dengan penyeleksian peserta berdasarkan minat para santri terhadap proses kreatif dan digitalisasi. Tahun ini merupakan tahun ke-4 pelaksanaan program ini, yang semakin menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam mendukung generasi muda Indonesia untuk bersaing di pasar industri digital kreatif. 


Dengan demikian, program pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para santri dan generasi muda dalam mengembangkan kemampuan kreatif dan digitalisasi, serta meningkatkan daya saing mereka dalam industri digital kreatif. "Semoga program ini dapat menjadi langkah awal yang baik dalam mencetak generasi-generasi muda yang kreatif dan berdaya saing di masa depan." Ujarnya.


Pelatihan yang diselenggarakan oleh SDI adalah langkah-langkah yang sangat baik dalam meningkatkan kemampuan para santri yang memiliki minat, pengetahuan, atau bahkan telah memiliki karya di bidang digital. Para santri mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri melalui kegiatan ini, sehingga mereka dapat menjadi lebih terampil dan kompeten dalam dunia digital yang terus berkembang. 


Dengan melibatkan 10 pondok pesantren dan menjaring 50 peserta dari setiap kota, pelatihan ini memberikan kesempatan kepada santri dari berbagai latar belakang untuk dapat berkolaborasi dan belajar bersama. Setiap kelompok yang terbentuk memiliki tugas untuk menghasilkan satu konten, yang nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta. "Hal ini merupakan kesempatan bagi para santri untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka kepada orang lain."


Ponpes Nurul Haramain NWDI Narmada adalah salah satu peserta yang sudah aktif dalam membuat konten dakwah-digital melalui kanal YouTube resminya, Haramain Media Center. Dengan adanya dukungan pemerintah dan beragam orang yang hadir dalam pelatihan, diharapkan para santri bisa mendapatkan inspirasi dan pengetahuan yang lebih luas di dunia digital. Dengan bekal yang diberikan, mereka diharapkan dapat memiliki daya saing yang tinggi dan bahkan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. 


Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para santri di dunia digital adalah investasi yang sangat penting untuk masa depan mereka. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para santri dapat terus berkembang dan menjadi sosok yang berdaya saing tinggi di era digital ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para santri dan dapat menjadi langkah awal menuju kesuksesan di dunia digital.


Pada zaman sekarang, banyak pondok pesantren (ponpes) yang mulai mengembangkan produk ekonomi kreatif sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan dan prestasi. 


Salah satu contoh produk tersebut adalah serbuk daun salam yang dikembangkan oleh ponpes. Hal ini merupakan langkah positif dalam memanfaatkan potensi alam di sekitar ponpes dan menciptakan nilai tambah dari produk tersebut. 


Dalam upaya produk ekonomi kreatif, Menteri Sandi mengembangkan bahwa produk seperti serbuk daun salam dapat diolah dan diekspor, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi ponpes dan masyarakat sekitar. Program Santri Digital yang ditargetkan oleh Menparekraf juga memberikan pelatihan dan inkubasi bisnis kepada alumni program tersebut, sehingga mereka dapat terus menghasilkan inovasi dan inovatif dalam produk ekonomi kreatif. 


Kolaborasi antara ponpes dan pemerintah dalam mengembangkan produk ekonomi kreatif merupakan langkah yang tepat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Melalui inovasi dan solusi ekonomi kreatif, para pelaku usaha muda di ponpes dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mengembangkan perekonomian Indonesia. 


Dengan adanya program SDI dan pelatihan yang berkelanjutan, diharapkan para alumni ponpes dapat terus menghasilkan produk-produk ekonomi kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari pemerintah dan kolaborasi antar lembaga akan membawa berkah bagi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. 


Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk ekonomi kreatif dari lingkungan ponpes merupakan langkah yang positif dalam meningkatkan kesejahteraan dan prestasi. Melalui inovasi, kolaborasi, dan dukungan dari pemerintah, diharapkan potensi ekonomi kreatif di ponpes dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan.


Selain itu , Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang akrab di sapa Mas Sandi memuji pengurus Ponpes Nurul Haramain NWDI karena telah berhasil mengidentifikasi dan mengembangkan potensi ekonomi biru di lingkungan mereka. Dengan memanfaatkan sungai yang ada di sekitar ponpes, mereka berhasil menciptakan produk ekonomi kreatif dan menyediakan pelatihan digital preneur untuk para santri. 


Langkah ini menjadi contoh bagaimana transformasi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan menuju perekonomian dapat terwujud. Konsep Islam Rahmatan lil Alamin yang diterapkan dalam pengembangan ekonomi biru, hijau, dan sirkular merupakan dorongan positif dalam melestarikan lingkungan serta menciptakan produk-produk yang inovatif. 

Pondok
Pimpinan Ponpes Nurul Haramain NWDI, Tuan Guru Haji Hasanain

Pimpinan Ponpes Nurul Haramain NWDI, Tuan Guru Haji Hasanain Juaini, mendukung penuh program SDI yang digagas oleh Kemenparekraf. Menurutnya, dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang, penting bagi guru dan pemerintah untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda agar menjadi individu yang kreatif dan berdaya saing. 


Dengan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, langkah-langkah seperti ini sangat bermanfaat dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya. Ponpes Nurul Haramain NWDI telah memberikan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pendidikan agama dan pemerintah dapat menciptakan perubahan positif dalam perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan.


"Dengan kreatif, mereka bisa menjawab tantangan yang kapanpun dan dimanapun, serta dalam keadaan seperti apapun, dia sudah punya bekalnya, sehingga tidak perlu menghadapi ketakutan untuk masa depannya,” katanya.(gl 02).

Tags

Global Lombok

Yuk Daftar Sebagai Pelanggan Setia Media globallombok.co.id Dapatkan Door Prize Nginep Di Hotel Yang ada Di lombok.

Posting Komentar