News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Saiful Ahkam Mulai Melakukan Langkah-Langkah Strategis Untuk Mengembangkan Desa Wisata

Saiful Ahkam Mulai Melakukan Langkah-Langkah Strategis Untuk Mengembangkan Desa Wisata




Saiful Ahkam Mulai Melakukan Langkah-Langkah Strategis Untuk Mengembangkan Desa Wisata
Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) di bawah kepemimpinan H. Saiful Ahkam 


LOMBOK BARAT, - 
Sektor Pariwisata memiliki multiplier effect yang sangat luas dan mampu memberdayakan ekonomi rakyat. Konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat menjadi langkah efektif untuk menjadikan sektor pariwisata memberikan manfaat optimal kepada masyarakat.

Keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program pariwisata menjadi hal yang utama mewujudkan konsep pariwisata berbasis masyarakat atau Community Based Tourism (CBT).

Di Kabupaten Lombok Barat sendiri, dari 119 desa yang ada, terdapat 57 desa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata. Namun 57 desa wisata tersebut hingga kini dirasa masih belum berjalan optimal, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program kepariwisataan di desa-desa tersebut.

Pengembangan desa wisata sendiri tidak bisa dilakukan secara instan. Konsep pengembangan desa wisata harus memenuhi sejumlah unsur penting yang tidak lepas dari peran komunitas atau masyarakat sebagai pelaku penting di dalamnya.

Di kondisi Transisi New Normal saat ini, konsep pengembangan desa wisata tifak hanya mengacu pada 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) saja sebagai unsur utama. Tapi juga harus diperkuat dengan 2H, yakni Health atau kesehatan dan Hygiene atau kebersihan sebagai kunci utama di situasi saat ini.

Melihat hal tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) di bawah kepemimpinan H. Saiful Ahkam mulai melakukan langkah-langkah strategis untuk mengembangkan desa wisata yang ada. Berawal dari webinar yang dilakukan beberapa waktu lalu bersama para pelaku wisata, pihak desa termasuk pokdarwis dan Bumdes, serta unsur terkait lainnya, Dispar kemudian menindak lanjutinya dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD).

FGD dengan tema “Clustering dan Strategi Pengembangan Desa Wisata” ini diikuti Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Lobar, Tim Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), dan ahli pemberdayaan, Rabu (1/7/2020).

“FGD kali ini bertujuan untuk memetakan dan mengukur pembinaan yang akan kita lakukan pada desa-desa wisata yang ada di Lombok Barat,” terang Kepala Dispar Lobar H. Saiful Ahkam saat ditemui di ruang kerjanya usai kegiatan.

"Kita memiliki 57 desa wisata, dimana kemudian kita minta bantuan dari tenaga ahli P3MD, kemudian ada dua volunteer ahli pemberdayaan kita untuk melakukan pemetaan. Kami melakukan klaster pendekatan kondisi yang ada di desa terkait, dan kami sudah dapatkan,” lanjutnya.

Ia mengatakan, dari 57 desa wisata yang ada sejumlah desa dipetakan menjadi zona merah, zona kuning, dan zona hijau.

Ada enam belas desa yang masuk dalam zona merah, artinya desa yang tersebut akan didorong lebih maksimal untuk dikembangkan dalam hal kepariwisataan. Kuning artinya, desa tersebut akan dibiarkan berjalan sendiri namun tetap dilakukan pendampingan. Sedangkan untuk desa yang masuk dalam zona hijau, akan mendapat bantuan dalam aspek promosi dan segala macamnya.

"Dalam hal membangun pariwisata, kita harus utamakan gotong royong dan sukarela, bila perlu semua masyarakat Lombok Barat harus bisa menjadi agen pemasaran pariwisata daerah, terutama para pegawai pemerintah di sini," tegasnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari Kepala Bappeda Rusditah. Ia bahkan berharap Perangkat Daerah lainnya dapat menggelar kegiatan serupa.

“Bagus untuk kami di perencanaan untuk membuka wawasan kami. Semoga OPD lain juga seperti ini untuk kita saling mendengar bersama dan membangun sinergitas, baik antar OPD maupun dengan perangkat desa. Kalau hari ini kita berbicara pariwisata, kita kaitkan pariwisata kabupaten dan pariwisata desa, disana harus ada sinergi,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, jika sinergi itu juga harus dalam semua aspek seperti bersinergi dalam membangun, bersinergi dalam memelihara, maupun bersinergi dalam menjual serta bagaimana mengamankan wisata itu sendiri.

Apresiasi yang sama juga disampaikan Wira perwakilan Tim Ahli P3MD. Ia dan tim memiliki keyakinan pariwisata Lobar mampu berkembang.

"Melihat semangat kepala dinas yang sekarang, saya yakin 70 persen desa wisata kita akan bangkit. Lebihnya sekarang Dispar Lobar bisa welcome dengan pihak lain, seperti melibatkan kami di P3MD, Bappeda maupun penggiat wisata sendiri," ujarnya.

"Harapan kita nanti sebelum diterbitkan SK desa wisata tahun depan, Dinas Pariwisata melakukan kajian terlebih dahulu. Dan kalau bisa tetap berkolaborasi dengan pihak yang berkecimpung langsung di desa seperti P3MD ini," pungkasnya.(gl 03).


Tags

Global Lombok

Yuk Daftar Sebagai Pelanggan Setia Media globallombok.co.id Dapatkan Door Prize Nginep Di Hotel Yang ada Di lombok.

Posting Komentar